Menjadi Komandan Upacara

Waktu itu aku masih bertugas di KANDATEL JakPus dan masih sebagai Kepala Seksi (KASI) yang selalu secara bergantian ditunjuk sebagai Pelaksana Upacara Bendera pada setiap tanggal 17. Apabila penunjukan tersebut sebagai Pembaca Naskah-Naskah ya biasa-biasa saja walaupun sedikit gemetaran, nah suatu saat begitu ditunjuk menjadi Komandan Upacara (saat itu aku sudah menjadi KASUBDIN atau Asman sekarang) paniknya bukan main. Mengapa ? Jujur saja, saat itu aku orangnya "nggak pedean" (istilah sekarang) karena membayangkan memimpin banyak orang agar upacara bisa sukses terlaksana dengan baik apakah aku mampu ?
Ternyata benar, didepan banyak orang pada saat merapihkan barisan suaraku terdengar gemetaran sama dengan kakiku yang tidak bisa aku sembunyikan. Terlebih lagi pada saat Pembina Upacara masuk lapangan upacara (saat itu KAKANDATEL JakPus adalah pak SGP), kedua kakiku gemetaran sangat hebat mungkin bila orang melihat dikira aku sakit. Tapi pada saat itu aku ingat "ilmu" sewaktu mengikuti BINTAL di PUSDIKHUB Cimahi dan waktu SUSPIM III serta satu lagi tiba2 aku punya prinsip, kapan lagi waktunya bisa "membentak" KAKANDATEL ! Pada saat penghormatan, walaupun aku masih gemetaran, nah pada saat harus laporan aku berteriak sekeras-kerasnya : LAPOOOR .... ! ..... dst dan hasilnya ternyata gemetaranku hilang dan upacara bisa berlangsung sampai selesai dengan baik. Selanjutnya aku malah jadi ketagihan, kalau ditunjuk menjadi Komandan Upacara ya senang sekali dan bisa dilakukan dengan enjoy aja .... !

0 comments: