Bagi siapa saja, masa-masa saat masih sekolah tentu akan banyak meninggalkan banyak kenangan. Demikian juga aku ketika masih mengikuti Pendidikan Menengah di PUSDIK POSTEL saat itu. Tempat aku sekolah dulu masih di Jalan Ambon Bandung yang sekarang sudah menjadi Gedung nya PT POS Indonesia (kalau tidak salah) sedangkan untuk pelajaran praktek dilakukan di Geger Kalong yang saat itu dikenal sebagai Telecommunication Training Center (TTC) dan saat ini menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan PT.Telkom yang dikelola oleh Divisi Pelatihan (DIVLAT) PT.Telkom.
Di Semester pertama, karena aku mendaftar dari Bandung maka aku tidak di asrama kan mengingat Asrama yang ada saat itu masih digunakan oleh Mahasiswa dari Akademi POSTEL tingkat terakhir( Saat itu untuk Jurusan Teknik Telekomunikasi dengan lulusan nya menyandang Gelar Bc.TT dan Jurusan Administrasi Telekomunikasi dengan Gelar Bc.AT sedangkan yang lulusan Administrasi Pos menyandang Gelas Bc.AP). Baru di Semester Dua aku masuk Asrama dan aku menempati Asrama di Jalan Windu 21 sedangkan teman lain di Asrama Jalan Palasari.
Yang masih aku ingat, sebagai Siswa yang tidak di asrama kan mendapat uang saku Rp.2000,- (dua ribu rupiah) sebulan yang untuk hidup saat itu apalagi aku yang pertama kali menerima uang saku sangat besar sekali artinya dan membuat aku senangnya bukan main. Aku masih ingat juga, dari uang saku pertama aku gunakan untuk menyenangkan Ibu ku (Almarhum), aku minta beliau memilih apa saja yang dinginkan beliau dan saat itu beliau hanya minta di belikan tirai / gorden rumah saja. Untuk sekolah setiap hari aku menggunakan sepeda dari jalan Garuda (Nurtanio) menuju Jalan Ambon PP atau terkadang jalan kaki setelah naik angkot.
Yang paling menyenangkan adalah kalau mau melaksanakan praktek di Geger Kalong. Kami diangkut menggunakan Bis Sekolah dari Kampus Jalan Ambon menuju Geger Kalong. Dan situasi Geger Kalong saat itu masih sunyi dan sepi. Bagi yang mengetahui kondisi lokasi PUSDIKLATTEL sekarang maka yang dulu ada hanyalah Gedung K, L dan M saja plus Gedung ex STMB yang dulu di gunakan untuk tempat praktek Catu Daya dan Penyambungan Kabel Tanah / Udara. Di Gedung K lantai dasar digunakan untuk praktek catudaya (batere) dan terminal telegrap sedang kan diatas untuk praktek teknik radio dan telegrap. tapi dengan perkembangan, Teknik Radio dan Teknik Telepon banyak di Gedung L dan Teknik Telegrap di Gedung M.
Saat itu TTC masih mendapat bantuan dari PBB melalui ITU (International Telecommunication Union) dan jangan heran kalau kami melakukan praktek khususnya bila menggunakan alat-alat ukur semua nya masih baru dan masih di bungkus plastik. Bahkan "kenakalan" kami saat itu salah satunya melepas sticker ITU yang ada pada alat ukur dan berpindah melekat di buku2 pelajaran kami. Dan aku masih ingat, ada teman yang melakukan salah pengukuran yang menyebabkan alat ukur rusak, maka instruktur dengan enaknya membuka alat ukur baru penganti yang masih dibungkus plastik lainnya.
Untuk pelaksanaan praktek teknik telepon seperti memasang tiang telepon, memasang kabel udara dan sebagainya kami menggunakan lapangan yang masih luas dari ujung Gerbang pintu masuk sampai di depan gedung K dan aku masih ingat ada beberapa makam di lokasi tersebut. Lapangan yang luas ini juga menjadi jalan pintas kami kalau pulang apabila Bis Sekolah yang menjemput belum datang dan biasanya kami menunggu di dekat gerbang masuk PUSDIKLATTEL sambil mencari pedagang makanan kecil. Maklum saat itu belum ada kantin dan sebagainya sehingga kalau lapar ya ditahan saja karena tidak ada yang berjualan.
0 comments:
Post a Comment